Dengarlah, hai bangsa-bangsa semua! Perhatikanlah, bumi dan segala isinya! Biarlah Tuhan ALLAH menjadi saksi, Tuhan dari Bait-Nya yang kudus. TL (1954) © SABDAweb Mi 1:2. Dengarlah olehmu, hai segala bangsa! berilah telinga, hai bumi dengan segala isinya! biarlah Tuhan Hua jadi saksi di antara kamu sekalian, yaitu Tuhan dari dalam kaabah Kekuatan untuk menjadi saksi datang dari Allah, dan kemuliaan harus diberikan kepada Allah. Memberikan kesaksian kepada orang lain adalah sebuah tindakan yang harus dilakukan untuk menyebarkan Injil—atau kabar baik tentang Allah--jadi Anda harus tetap fokus pada alasan ini. Kita merasa bukan siapa-siapa, biarlah pendeta saja yang bersaksi tentang Yesus. Sebenarnya, bukan kita yang memilih Tuhan, namun Tuhan yang memilih kita. Apa pun latar belakang kita, sebagai orang Kristen kita diutus untuk menjadi saksi Kristus. Alkitab mencatat ada dua saksi Kristus pertama. Dalam kitab Wahyu dua saksi ini menjadi saksi Allah tentang kebenaran akhir jaman. Hanya saja menjadi persoalan, apakah dua saksi Allah ini sudah ada, sedang, atau akan datang. Menelusuri ini menjadi menarik, namun tidak bisa semaunya. Oleh karena itu, biarlah Alkitab yang menjelaskannya. Menilik pentarikhan kitab Wahyu ditulis sekitar "Katakanlah: 'Jika kalian menyembunyikan apa yang ada di dalam dada (hati) kalian atau kalian menampakkannya, pasti Allah mengetahui. Allah mengetahui apa-apa yang ada di langit dan apa-apa yang ada di bumi. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.'" (Aali 'Imraan: 29) Alquran adalah kitab suci utama dalam agama Islam Kalam Allah SWT, yang dipercayai Muslim bahwa kitab ini diturunkan oleh Allah, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Berikut ayat Alquran beserta terjemahan menurut Kemenag RI tentang Allah menjadi saksi atas kebenaran para nabi. wunOA1j.

biarlah allah yang menjadi saksi