EmpatPerkara yang Membuat Hidup Bahagia. BincangSyariah.Com - Dalam kehidupan ini, setiap dari kita menginginkan kebahagian. Kita berusaha dengan berbagai cara, baik siang maupun malam, untuk mewujudkan kebahagian tersebut. Namun kebanyakan dari kita tidak tahu dan mengerti apa sebenarnya yang menjadikan hidup kita bahagia di dunia ini. Bakterijenis ini hidup pada lingkungan yang ekstrem bersuhu tinggi dan tingkat keasaman (pH) tinggi. Kondisi yang optimal untuk pertumbuhan bakteri ini berkisar antara 60ºC-80ºC dengan pH 2-4. Bakteri kelompok termoasidofilik hidup dengan cara mengoksidasi sulfur sehingga sulfur merupakan bahan yang sangat penting sebagai sumber energinya. Bakteridapat ditemukan di banyak dan hampir semua tempat. Tempat hidup bakteri mencakup wilayah daratan, perairan, udara, berbagai permukaan benda dan bahkan dalam organisme hidup. Di dalam tubuh manusia, bakteri dapat ditemukan terutama pada saluran pencernaan, di organ mulut dan kaki manusia, serta di kulit manusia. Padaumumnya ukuran tubuh bakteri sangat kecil, umumnya bentuk tubuh bakteri baru dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop dengan pembesaran 1.000x atau lebih. Satuan ukuran tubuh bakteri adalah mikrometer atau micron. Bakteri berbentuk kokus ada yang berdiameter 0,5 μ, ada pula yang berdiameter sampai 2,5 μ. Sedangkan bakteri yang 10Macam Bakteri yang Sering Menyerang Tubuh, Bisa Sebabkan Penyakit Serius. Bakteri adalah organisme mikroskopis sel tunggal yang hidup hampir di mana-mana. Bakteri hidup di setiap iklim dan lokasi di bumi. Beberapa bakteri hidup di udara, beberapa lagi hidup di air dan beberapa lainnya hidup di tanah. IPA- Modul 7. Interkasi Makhluk Hidup dan Lingkungannya. Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem dibedakan atas dua macam, yaitu: 1. Ekosistem alami, yaitu ekosistem yang terbentuk secara alami tanpa campur tangan. manusia, misalnya laut, hutan, sungai dan gurun. 2. P0xQl. - Ada banyak bakteri yang hidup di bumi. Bakteri-bakteri ini diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok. Berikut klasifikasi bakteri Klasifikasi bakteri berdasarkan cara memperoleh makanannya Bakteri Autotrof Dikutip dari Makhluk-Makhluk Uniseluler 2020 Bakteri Autotrof atau bakteri fotosintetik merupakan bakteri yang dapat membuat makanannya sendiri dari bahan-bahan anorganik dengan proses fotosintesis. Fotosintesis bakteri menggunakan hidrogen sulfida seperti air dan pigmen hijau atau ungu seperti klorofil pada fotosintesis tersebut mensintesis hidrogen sulfida dan elektron menjadi energi dan belerang. Baca juga 4 Manfaat Bakteri Baik untuk Kesehatan Tubuh Bakteri kemoautotrof Bakteri kemoautotrof tidak memiliki pigmen klorofil sehingga tidak dapat memanfaatkan sinar Matahari untuk memperoleh makanan. Sebagai gantinya bakteri kemoautotrof menggunakan reaksi gelap, yaitu mensintesis hidrogen sulfida dan oksigen menjadi karbohidrat, karbon dioksida, dan sulfur. Proses oksidasi inilah yang membuat besi-besi berkarat, karena teroksidasi oleh proses metabolisme bakteri. Tentunya kalian sudah mengenal 10 ciri-ciri makhluk hidup. Salah satunya adalah bernafas. Setiap makhluk hidup pasti melakukan proses respirasi agar dapat hidup dan tumbuh dengan baik. Respirasi ini sendiri melibatkan reaksi biokimiawi dalam proses metabolisme di dalam tubuh dan menghasilkan energi. Energi hasil proses respirasi inilah yang digunakan oleh setiap organisme untuk melakukan aktivitasnya. Meskipun bakteri merupakan organisme uniseluler bersel tunggal prokariotik, tetapi bakteri juga digolongkan sebagai makhluk hidup sehingga pada bakteri juga ditemukan aktivitas repirasi. Namun respirasi pada bakteri berbeda dengan respirasi pada organisme eukariotik karena ada bakteri yang dalam proses respirasinya memerlukan oksigen dan ada pula yang tidak memerlukan oksigen. Karena perbedaan tersebut, maka kebutuhan akan oksigen dijadikan sebagai salah satu dasar dalam klasifikasi atau penggolongan bakteri. Dasar klasifikasi bakteri ini membagi bakteri ke dalam dua kelompok yaitu bakteri yang membutuhkan oksigen bakteri aerob dan bakteri yang tidak membutuhkan oksigen bakteri anaerob. Dan kelompok bakteri anaerob dibagi lagi menjadi 2 jenis yaitu bakteri anaerob obligat dan bakteri anaerob fakultatif. Berikut ini penjelasan lengkapnya. 1 Bakteri Aerob Bakteri aerob adalah bakteri yang memerlukan oksigen bebas dalam proses respirasi. Bakteri ini hanya dapat tumbuh di tempat yang cukup tersedia oksigen. Oksigen diperlukan untuk memecah bahan organik zat makanan sehingga diperoleh energi. Bakteri jenis ini menyukai tempat hidup yang dapat berhubungan dengan udara bebas. Contoh bakteri aerob adalah Bacillus substilis, Pseudomonas aeruginosa, Mycobacterium tuberculosis danThiobacillus ferooxidans, Nitrosomonas, Nitrosococcus, dan Nitrobacter. Nitrosomonas dan Nitrosococcus disebut sebagai bakteri nitrit karena bakteri ini mengoksidasi amonia dan proses pengoksidasian ini dinamakan nitrifikasi. Proses nitrifikasi ini dapat dituliskan dalam bentuk persamaan reaksi kimia sebagai berikut. 2NH3 amonia + 3O2 oksigen → 2HNO2 nitrit + 2H2O air + Energi Sedangkan bakteri Nitrobacter disebut sebagai bakteri nitrat karena bakteri ini mengoksidasi ion nitrit menjadi nitrat. Proses oksidasi ion nitrit ini dapat dituliskan dalam bentuk reaksi kimia sebagai berikut. 2HNO2 nitrit + 2O2 oksigen → 2HNO3 nitrat 2 Bakteri Anaerob Bakteri anaerob adalah bakteri yang tidak memerlukan oksigen bebas untuk memperoleh energinya. Energi diperoleh bakteri ini dari proses perombakan senyawa organik tanpa menggunakan oksigen. Proses perombakan ini disebut dengan proses fermentasi. Bakteri anaerob dibedakan menjadi dua macam, yaitu bakteri anaerob obligat dan bakteri anaerob fakultatif. a Bakteri Anaerob Obligat Bakteri anaerob obligat tidak memerlukan oksigen bebas untuk melangsungkan proses respirasi. Bakteri ini hanya dapat tumbuh di tempat yang tidak mengandung oksigen dan akan teracuni bahkan mati jika ada oksigen. Untuk proses respirasinya, bakteri jenis ini memiliki enzim tertentu yang spesifik guna memecah bahan organik menghasilkan energi dalam keadaan anaerob tanpa oksigen. Contoh bakteri anaerob obligat adalah Bacteroides Fragilis bakteri yang menyebabkan abses atau nanah di usus, Pevotella melaninogenica bakteri yang menyebabkan terbentuknya abses pada rongga mulut dan faring, Peptostreptococcus bakteri yang menyebabkan terbentuknya abses pada otak dan genitali wanita dan Clostridium Tetani. Bakteri Clostridium Tetani ini menyebabkan tetanus, yang biasa terjadi akibat tertusuk paku, karena itu paku yang masuk melewati kulit akan membuat sebuah ruang antara jaringan dan paku tersebut, sehingga menciptakan keadaan anaerob tidak ada oksigen dan disitulah menjadi lingkungan yang ideal untuk bakteri tumbuh. a Bakteri Anaerob Fakultatif Bakteri anaerob fakultatif dapat tumbuh dengan baik pada lingkungan dengan konsentrasi oksigen yang rendah. Oksigen tidak diperlukan dalam pembentukan energi, tetapi dapat memacu proses metabolisme, sehingga keberadaan sedikit oksigen mengakibatkan proses respirasi lebih efisien dibandingkan keadaan anaerob. Contohnya bakteri anaerob fakultatif adalah Streptococcus pneumoniae bakteri penyebab penyakit pneumonia, Escherichia coli bakteri yang hidup di usus besar manusia dan sebagian besar bersifat apatogen, Staphylococcus aureus penyebab bisul dan infeksi pada kulit serta bakteri Aerobacter aerogenes. Demikianlah artikel tentang pengelompokkan bakteri berdasarkan kebutuhan akan oksigen yang meliputi bakteri aerob, anaerob, anaerob obligat dan anaerob fakultatif beserta contohnya lengkap. Semoga dapat bermanfaat untuk Anda. Terimakasih atas kunjungannya dan sampai jumpa di artikel berikutnya. Istilah “Archae” berasal dari bahasa Yunani archaio yang berarti kuno. Sebagian besar spesies Archaebacteria memang menempati lingkungan yang ekstrem dan lingkungan-lingkungan ekstrem semacam ini menyerupai habitat pada bumi purbakala bumi kuno. Mereka dapat hidup di tempat yang makhluk hidup lain tidak dapat ditemukan, seperti pada lingkungan yang hampir beku di Antartika atau sebaliknya dapat ditemukan pada sumber air panas dengan temperatur 92°C. Selain itu, Archaebacteria juga dapat ditemukan pada tempat dengan kadar garam atau kadar asam sangat tinggi. Kita dapat mengatakan bahwa Archaebacteria adalah prokariot yang tempat hidupnya di lingkungan ekstrem. Penemuan kelompok Archaebacteria ini sekarang banyak menarik perhatian ahli biologi untuk mempelajari gen-gen yang dapat mengode enzim-enzimnya guna dimanfaatkan dalam rekayasa genetik untuk menghasilkan organisme-organisme baru yang dapat hidup di lingkungan ekstrem seperti mereka. Dalam sistem klasifikasi pada sistem enam kingdom, Archaeobacteria termasuk dalam satu kingdom tersendiri. Yang termasuk Archaeobacteria, yaitu bakteri yang hidup di sumber air panas, di tempat berkadar garam tinggi, di tempat yang panas dan asam. Pertama kali diidentifikasikan pada tahun 1977 oleh Carl Woese dan George Fox. Ada tiga jenis archaebacteria berdasarkan habitatnya, yaitu metanogen, Halofil ekstrim, dan Termofil ekstrim. 1 Metanogen Dinamai metanogen karena sesuai dengan metabolisme energinya yang khas, yaitu H2 digunakan untuk mereduksi CO2 menjadi metana CH4 . Pembentukan metana ini hanya dapat terjadi dalam kondisi yang benar-benar tanpa oksigen anaerobik obligat. Jadi, kelompok ini sangat tidak menoleransi adanya oksigen. Ketika melakukan proses pembentukan metana metanogenesis bahkan akan teracuni dengan adanya oksigen. Kelompok makhluk hidup ini hidup di lumpur dan rawa tempat mikroba lain telah menghabiskan semua oksigen. Hasil metanogenesis berupa metana, yang keluar sebagai gelembung dari tempat tersebut, dikenal dengan gas rawa. Metanogen juga merupakan pengurai penting yang digunakan dalam pengolahan kotoran. Beberapa petani telah mencoba menggunakan mikroba ini untuk mengubah sampah dan kotoran hewan menjadi metana yang dapat digunakan sebagai bahan bakar berharga. Spesies metanogen lain menempati lingkungan anaerobik di dalam perut hewan dan berperan penting dalam proses nutrisi seperti rayap, dan herbivora lain terutama yang mengandalkan makanan dari selulosa. Contoh organisme metanogenik adalah Lachnospira multiparus organisme ini mampu menyederhanakan pektin, Ruminococcus albus mampu menghidrolisis selulosa, Succumonas amylotica memiliki kemampuan menguraikan amilum dan Methanococcus janashii penghasil gas methane. 2 Halofil Ektrim Halofil berasal dari bahasa Yunani halo yang artinya garam dan philos yang artinya pencinta. Kelompok mikroba ini hidup di tempat dengan kadar garam tinggi seperti Great Salt Lake dan Laut Mati. Beberapa spesies halofil ekstrem memiliki toleransi terhadap salinitas kadar garam rendah, sementara spesies lainnya memerlukan suatu lingkungan yang sepuluh kali lebih asin dari air laut, untuk dapat tumbuh. Berbeda dengan kelompok metanogen yang anaerob obligat, kebanyakan dari kelompok ini adalah aerobik obligat atau membutuhkan oksigen untuk hidupnya. Contoh organisme halofil ekstrim adalah dari Genus Halobacterium dan Halococcus yang mencakup bakteri halofil ekstrem, bersifat aerob, dan heterotrof tidak dapat membuat makanannya sendiri. Bakteri genus tersebut banyak ditemukan di tambak garam laut. Pada saat terjadi penggandaan sel dari halobakterium yang mengandung karotenoid, air akan berwarna merah intensif. Selain itu, Halobakterium dan Halococcus dapat tumbuh optimum pada larutan NaCl 3,5 sampai 5 molar serta mampu memanfaatkan energi cahaya untuk metabolisme tubuhnya. 3 Termofil Ekstrim Sesuai dengan namanya thermo panas, philos suka, mikroba termofil ini dapat bertahan hidup dalam lingkungan panas. Kondisi optimum yang dibutuhkan oleh kelompok ini adalah suhu 60°C – 80°C. Sebagai contoh, genus Sulfolobus, Termoplasma, Pyrodictium dan Termococcus dapat hidup di mata air panas sulfur di Yellowstone National Park dan mendapatkan energinya dengan cara mengoksidasi sulfur. Karena suka dengan panas dan asam, kelompok ini disebut juga termoasidofil. Termofil lain yang dapat memetabolisasi sulfur adalah Thermus aquaticus yang hidup pada suhu 105°C di daerah dekat lubang hidrotermal di laut dalam. Seorang ahli dari University of California bernama James Lake, meyakini bahwa termofil ekstrem adalah prokariota yang paling dekat hubungan kekerabatannya dengan eukariotik makhluk hidup yang selnya sudah mempunyai selaput inti. Peranan Archaebacteria dalam Kehidupan Sebagai bahan bakar biogas. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kelompok organisme metanogen melakukan metabolisme secara anaerob yaitu menggunakan H2 untuk mereduksi CO2 menjadi metana CH4 . Dengan demikian, mikroba ini dapat dimanfaatkan untuk mengubah sampah dan kotoran hewan menjadi metana yang dapat digunakan sebagai bahan bakar berharga. Sebagai bahan detergen. Archaebacteria adalah jenis organisme bersel satu yang suka hidup di tempat yang ekstrem, seperti terlalu panas, terlalu dingin, atau terlalu asam. Zat yang terkandung dalam archaebacteria ini digunakan dalam tambahan sabun cuci karena dapat menghilangkan noda dalam suhu dan pH yang tinggi. Sebagai bahan industri makanan. Selain bahan keras, ternyata archaebacteria juga dapat digunakan sebagai bahan industri makanan yang bisa mengubah pati jagung menjadi destrin sejenis karbohidrat yang dibutuhkan oleh manusia. Sebagai pembersih pencemaran. Seperti halnya membersihkan noda, arhaebacteria dalam jumlah besar merupakan organisme yang sangat bermanfaat mengatasi pencemaran seperti penumpahan minyak di lautan. Kebiasaannya hidup di lingkungan ekstrem membuatnya berhasil membersihkan pencemaran yang kotor. Membantu pencernaan makanan. Beberapa spesies metanogen seperti Ruminococcus albus mampu menghidrolisis selulosa. Spesies ini menempati lingkungan anaerobik di dalam perut hewan dan berperan penting dalam membantu pencernaan hewan seperti sapi, kambinga, kerbau dan herbivora lain terutama yang mengandalkan makanan dari selulosa. Demikianlah artikel tentang jenis-jenis Archaebacteria berdasarkah habitat beserta contoh dan peranannya bagi kehidupan. Semoga dapat bermanfaat untuk Anda. apabila terdapat kesalahan dalam penulisan huruf, kata atau kalimat mohon dimaklumi. Terimakasih atas kunjungannya dan sampai jumpa di artikel berikutnya. BerandaPerhatikan tabel nama bakteri dan perannya berikut...PertanyaanPerhatikan tabel nama bakteri dan perannya berikut ini! Manakah yang menunjukkan pasangan yang tepat antara bakteri dan peranannya?Perhatikan tabel nama bakteri dan perannya berikut ini! Manakah yang menunjukkan pasangan yang tepat antara bakteri dan peranannya? I - a dan II - eI - d dan V - cII - a dan III - eIII - b dan IV - cIV - b dan V - dPembahasanBerikut adalah pasangan bakteri dengan peranannya Dengan demikian, pasangan yang tepat antara bakteri dan peranannya adalah Bacillus thuringiensis III - bioinsektisida b Escherichia coli III - membentuk vitamin K c Jawaban yang tepat adalah adalah pasangan bakteri dengan peranannya Dengan demikian, pasangan yang tepat antara bakteri dan peranannya adalah Bacillus thuringiensis III - bioinsektisida b Escherichia coli III - membentuk vitamin K c Jawaban yang tepat adalah D. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!163Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!©2023 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia Pasangan bakteri dan tempat hidupnya yang sesuai, coli-pankreas pneumoniae-paru-paru laut berkadar garam leguminosarum-akar tanaman anggrek

pasangan bakteri dan tempat hidupnya yang sesuai yaitu